PT.DELTA EKOTROP RAYAINDO environmental,mapping,surveyor,planning design and Engineering Cunsultan Head office jl Prof M.yamin Gg. ekadaya No 31 Pontianak kalbar Brand office jl. karna sosial no 25b telp. /fax (0561)764257.email cv.deriptk@gmail.com

Rabu, 20 Juni 2012

AMDAL PT. DUTAM


KOP SURAT DUTAM.jpgABSTRAKSI


PT. Dutam Mineral, merencanakan untuk melaksanakan pertambangan bauksit di Kabupaten Kayong Utara berikut pembangunan jalan serta dermaga/ terminal khusus, Provinsi Kalimantan Barat. izin eksplorasi berdasarkan Keputusan Bupati Kayong Utara No. 253 Tahun 2011  tentang  Izin Usaha Pertambangan (IUP) Usaha Pertambangan Bahan Galian Bauksit seluas 1.181,44 ha, dengan rencana kapasitas produksi 200.000 ton/ bulan dan luas rencana operasi produksi ± 1.181,44 Ha yang terletak di Desa Matan Jaya, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara
Dalam kegiatan pertambangan bauksit PT. Dutam Mineral disadari akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik/kimia, biotik, dan sosial ekonomi budaya serta kesehatan masyarakat setempat, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dalam pelaksanaan pertambangan bauksit tersebut, salah satu aspek yang menjadi pertimbangan utama adalah kelestarian lingkungan hidup guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan (Sustainable development).
Adapun dampak besar dan penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam studi AMDAL pertambangan bauksit PT. Dutam Mineral ini,  adalah pada tahap pra konstruksi dampak yang muncul adalah timbulnya sikap dan persepsi masyarakat, sebagai akibat adanya kegiatan sosialisasi perusahaan. Sedangkan pada tahap konstruksi dampak yang muncul adalah Penurunan kualitas udara ambien, Penurunan Kualitas air Permukaan, peningkatan laju erosi/sedimentasi, Penurunan Keanekaragaman Jenis Flora dan Fauna, perubahan struktur masyarakat, Peningkatan aktivitas Perekonomian masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pada tahap operasi dampak lingkungan yang muncul adalah Penurunan kualitas udara ambien, Penurunan Kualitas air Permukaan, tingkat Kesehatan Masyarakat, serta di tahap pasca operasi dampak yang diprediksi muncul adalah timbulnya konflik sosial, dan potensi kebakaran hutan dan lahan akibat dari kegiatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan terhadap segenap dampak besar dan penting yang muncul, diharapkan kegiatan pertambangan bauksit oleh  PT. Dutam Mineral,  dapat mengakomodasi aspek  kelestarian lingkungan  hidup yang selaras dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan.

AMDAL Kebun PT. SMS


ABSTRAKSI

PT. Sandai Makmur Sawit, akan membangun perkebunan kelapa sawit berdasarkan izin lokasi yaitu seluas  ±  10.100 Ha yang akan dikembangkan untuk perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan dengan kapasitas 60 ton TBS/Jam di Kecamatan Sandai dan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.
Dalam kegiatan perkebunan dan pengoperasian pabrik PT. Sandai Makmur Sawit disadari akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik/kimia, biotik, dan sosial ekonomi budaya serta kesehatan masyarakat setempat, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dalam pelaksanaan perkebunan dan pengoperasian pabrik tersebut, salah satu aspek yang menjadi pertimbangan utama adalah kelestarian lingkungan hidup guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan (Sustainable development).
Adapun dampak besar dan penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam studi AMDAL perkebunan kelapa sawit PT. Sandai Makmur Sawit ini,  adalah pada Tahap Pra Konstruksi dampak yang muncul adalah timbulnya sikap dan persepsi masyarakat, sebagai akibat adanya kegiatan sosialisasi perusahaan serta penentuan tata batas definitif dan penyerahan lahan produktif masyarakat kepada pihak perusahaan. Sedangkan pada Tahap Konstruksi dampak yang muncul adalah Penurunan kualitas udara ambien, Penurunan Kualitas air Permukaan, peningkatan laju erosi/sedimentasi, Penurunan Keanekaragaman Jenis Flora dan Fauna,  Potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, perubahan struktur masyarakat, Peningkatan aktivitas Perekonomian masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pada Tahap Operasi dampak lingkungan yang muncul adalah Penurunan kualitas udara ambien, Penurunan Kualitas air Permukaan, tingkat Kesehatan Masyarakat, serta di Tahap Pasca Produksi Dampak yang diprediksi muncul adalah timbulnya konflik sosial, dan potensi kebakaran hutan dan lahan akibat dari kegiatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan terhadap segenap dampak besar dan penting yang muncul, diharapkan kegiatan budidaya perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahan Kelapa Sawit dalam1 pengoperasiannya oleh            PT. Sandai Makmur Sawit,  dapat mengakomodasi aspek  kelestarian lingkungan  hidup yang selaras dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan.

AMDAL Kebun PT. RKP


ABSTRAKSI


PT. Rajawali Kalbar Perkasa, akan membangun perkebunan kelapa sawit berdasarkan izin lokasi yaitu seluas  ±  13.900 Ha yang akan dikembangkan untuk perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan dengan kapasitas 60 ton TBS/Jam di Kecamatan Suti Semarang, Tujuh Belas dan Ledo Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.
Dalam kegiatan perkebunan dan pengoperasian pabrik PT. Rajawali Kalbar Perkasa disadari akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik/kimia, biotik, dan sosial ekonomi budaya serta kesehatan masyarakat setempat, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dalam pelaksanaan perkebunan dan pengoperasian pabrik tersebut, salah satu aspek yang menjadi pertimbangan utama adalah kelestarian lingkungan hidup guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan (Sustainable Development).
Adapun dampak besar dan penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam studi AMDAL perkebunan kelapa sawit PT. Rajawali Kalbar Perkasa ini,  adalah pada tahap pra konstruksi dampak yang muncul adalah timbulnya sikap dan persepsi masyarakat, sebagai akibat adanya kegiatan sosialisasi perusahaan serta penentuan tata batas definitif dan penyerahan lahan produktif masyarakat kepada pihak perusahaan. Sedangkan pada tahap konstruksi dampak yang muncul adalah Penurunan Kualitas Udara Ambien, Penurunan Kualitas Air Permukaan, Peningkatan Laju Erosi/Sedimentasi, Penurunan Keanekaragaman Jenis Flora dan Fauna,  Potensi Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan, perubahan struktur masyarakat, Perubahan Sistem Nilai, Peningkatan Aktivitas Perekonomian Masyarakat, Peningkatan Pendapatan Masyarakat, dan pada tahap operasi dampak lingkungan yang muncul adalah Penurunan Kualitas Udara Ambien, Penurunan Kualitas Air Permukaan, Tingkat Kesehatan Masyarakat, serta di tahap pasca produksi Dampak yang diprediksi muncul adalah timbulnya konflik sosial, dan potensi kebakaran hutan dan lahan akibat dari kegiatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan terhadap segenap dampak besar dan penting yang muncul, diharapkan kegiatan budidaya perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengoperasiannya oleh PT. Rajawali Kalbar Perkasa,  dapat mengakomodasi aspek  kelestarian lingkungan  hidup yang selaras dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan.

Selasa, 19 Juni 2012

AMDAL HTI BOMA


ABSTRAKSI

Kegiatan pengusahaan hutan selama lebih dari tiga dasawarsa terakhir yang diikuti dengan pesatnya perkembangan industri pengolahan kayu telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan perekonomian nasional. Disisi lain, kegiatan eksploitasi hutan secara intensif tanpa diikuti tindakan pembinaan sumber daya hutan secara memadai ternyata telah mengakibatkan penurunan daya dukung hutan alam sebagai pendukung ekosistem hutan dan sebagai sumber pasokan bahan baku industri kehutanan nasional secara berkelanjutan. Beban dan tekanan terhadap hutan alam menjadi semakin berat selain sebagai akibat dari praktek pengelolaan hutan yang tidak mengindahkan  kaidah-kaidah hutan lestari juga oleh maraknya berbagai kegiatan ilegal seperti penebangan, pengelolaan, pengolahan dan perdagangan kayu gelap serta perambahan dan penjarahan hutan untuk berbagai kepentingan.
Dalam kegiatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi (UPHHK-HTI) PT. Boma Plantation disadari akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik/kimia, biotik, dan sosial ekonomi budaya serta kesehatan masyarakat setempat, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dalam pelaksanaan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu salah satu aspek yang menjadi pertimbangan utama adalah kelestarian lingkungan hidup guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan (Sustainable development).
Adapun dampak penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam studi AMDAL UPHHK-HTI PT. Boma Plantation ini adalah potensi konflik sosial, perubahan pola struktur masyarakat/pelapisan sosial, serta persepsi masyarakat karena adanya kegiatan yang akan dilakukan perusahaan terhadap masyarakat serta dampak yang timbul juga merupakan dampak penting yang harus dikelola adalah adanya potensi kebakaran hutan, terjadinya erosi dan sedimentasi, perubahan kualitas air sungai, perubahan keanekaragaman jenis fauna, perubahan keanekaragaman jenis flora, perubahan aktivitas perekonomian, perubahan pendapatan masyarakat, dan perubahan tingkat kesehatan lingkungan.
Dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan terhadap segenap dampak penting yang muncul, diharapkan kegiatan UPHHK-HTI PT. Boma Plantation,  dapat mengakomodasi aspek  kelestarian lingkungan  hidup yang selaras dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan.

AMDAL BUMIRAYA


ABSTRAKSI

PT. Bumiraya Utama Industries Logam, merencanakan untuk melaksanakan pertambangan bauksit di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. izin eksploitasi Rencana kegiatan ini telah mendapat izin berdasarkan Keputusan Bupati Sanggau No. 469 tahun 2010 tanggal 23 Desember 2010 tentang Penyesuaian Kuasa Pertambangan Eksplorasi Bahan Galian Bauksit di lokasi Kecamatan Toba dengan luas ± 4.659 Ha atas nama PT. Bumiraya Utama Industries Logam.
Dalam kegiatan pertambangan bauksit  PT. Bumiraya Utama Industries Logam disadari akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik/kimia, biotik, dan sosial ekonomi budaya serta kesehatan masyarakat setempat, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dalam pelaksanaan pertambangan bauksit  tersebut, salah satu aspek yang menjadi pertimbangan utama adalah kelestarian lingkungan hidup guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan (Sustainable development).
Adapun dampak besar dan penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam studi AMDAL pertambangan bauksit  PT. Bumiraya Utama Industries Logam,  adalah pada tahap pra konstruksi dampak yang muncul adalah timbulnya perubahan persepsi masyarakat, sebagai akibat adanya kegiatan sosialisasi protek dan pembebasan lahan. Sedangkan pada tahap konstruksi dampak yang muncul adalah menurunnya kualitas udara ambien dan meningkatnya kebisingan, menurunnya kualitas air permukaan, meningkatnya laju erosi/sedimentasi, penurunan keanekaragaman jenis flora dan fauna, perubahan persepsi dan perubahan struktur masyarakat, dan pada tahap operasi dampak lingkungan yang muncul adalah menurunnya kualitas udara ambien dan meningkatnya kebisingan, menurunnya Kualitas air Permukaan, keanekaragaman jenis biota air, meningkatnya aktivitas perekonomian, terjadinya kecelakaan kerja, meninkgatnya pola penyakit Masyarakat, serta di tahap pasca operasi dampak yang diprediksi muncul adalah perubahan persepsi masyarakat pada saat pelepasan tenaga kerja.
Dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan terhadap segenap dampak besar dan penting yang muncul, diharapkan kegiatan pertambangan bauksit  oleh                       PT. Bumiraya Utama Industries Logam, dapat mengakomodasi aspek  kelestarian lingkungan  hidup yang selaras dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan.

Minggu, 17 Juni 2012

AMDAL

ABSTRAKSI




Dengan dikeluarkannya Surat Bupati Ketapang No. 148 Tahun 2011 Tentang Pemberian Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit seluaS ± 7.300 Ha. yang berada di Kecamatan Kendawangan, Singkup dan Air Upas, Kabupaten Ketapang, maka PT.Mandiri Kapital Jaya bermaksud akan mengembangkan usaha di bidang agrobisnis dengan membangun perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahannya.
Dari luasan izin lokasi kegiatan pembangunan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit PT.Mandiri Kapital Jaya yaitu ± 7.300 Ha, yang berada di Kecamatan Kendawangan, Singkup dan Air Upas, areal dikeluarkan dari kelayakan karena terdapat areal yang di enclave berupa pemukiman, perkebunan masyarakat, serta lahan yang bersertifikat milik masyarakat dan juga terdapat areal kawasan hutan Produksi (HP) D. Manismata seluas 2.231 Ha, serta buffer zone kawasan hutan seluas 98 ha,  sehingga luasan menjadi ± 4.971 Ha, dengan kondisi tersebut maka areal yang layak dan akan dikembangkan adalah  ± 4.971 ha.  Adapun lahan  seluas ± 4.971 ha tersebut direkomendasikan untuk kebun seluas ± 3.648 ha, seluas ± 350 ha untuk pembangunan sarana dan prasarana dengan rincian untuk areal pembibitan seluas ± 38 ha, fasilitas sarana dan prasarana seluas ± 320 ha, serta untuk pabrik seluas ± 30 ha, dan sisanya seluas ± 971 ha merupakan areal yang tidak layak / areal yang di enclave berupa sempadan sungai seluas ±504 ha, pemukiman masyarakat seluas ± 54 ha, lahan tidak sesuai dan tidak dapat dikonversi menjadi kebun seluas 413 ha.
Berdasarkan letak geografisnya  lokasi studi  ini terletak diantara 1100 30’ BT – 1100’50’ BT dan 2030’ LS – 220’ LS. Sedangkan keadaan umum areal perkebunan PT. Mandiri Kapital Jaya dapat dilihat pada tabel berikut:
 
-     Sebelah Utara    : Areal PT. Artu Agro Nusantara dan PT.  Mustika Antar    Segara                                       
-     Sebelah Timur    : Areal PT. Harapan Sawit Lestari
-     Sebelah Selatan : Areal  Kawasan Hutan Produksi D. Manismata                                 
-   Sebelah Barat     : Areal PT. Agro Andes Investama
Kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit PT.Mandiri Kapitall Jaya ini akan memberikan dampak penting hipotetik, yang kemudian akan dilakukan klasifikasi dan prioritas. Adapun klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik tersebut adalah sebagai berikut :
Ø  Perubahan persepsi masyarakat
Ø  Penurunan kualitas air permukaan
Ø  Penurunan Kualitas Udara Ambien
Ø  Adanya potensi kebakaran lahan
Ø  Perubahan tinggi, lama dan frekuensi genangan dan banjir
Ø  Perubahan subsidensi lahan
Ø  Gangguan terhadap kawasan hutan
Ø  Perubahan keanekaragaman jenis flora
Ø  Perubahan keanekaragaman jenis fauna/satwa liar
Ø  Perubahan struktur masyarakat
Ø  Terjadinya konflik sosial
Ø  Perubahan sistem nilai
Ø  Peningkatan aktivitas perekonomian
Ø  Peningkatan pendapatan masyarakat
Ø  Perubahan Tingkat Kesehatan Lingkungan
Sehubungan dengan itu dalam rangka melaksanakan pembangunan perkebunan yang berwawasan lingkungan, pihak perusahaan membuat studi AMDAL sebagai kajian untuk mengidentifikasi dampak yang timbul, mengevaluasi dampak penting dan merumuskan saran pengelolaan dan pemantauannya. Dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan terhadap segenap dampak besar dan penting yang muncul, diharapkan kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit PT.Mandiri Kapital Jaya dapat mengakomodasi aspek kelestarian lingkungan hidup yang selaras dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan.